Name : Laily Nur Iffah Sari
NIM : 2201412055
Rombel : 4
Subject : English-Indonesian
Translation
Lecturers : Dr. Issy Yuliasri, M.Pd.
Dr. Rudi Hartono, S.S., M.Pd.
The 3rd assignment of English-Indonesian
Translation
TYPES OF
TRANSLATION
SL: According to Larson (1984:15)
Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based
translation.
Forms-based translation attempts to follow the form of the source language
(SL) and it is known as literal translation.
Meaning-based translation makes every effort to comunicate the meaning of
the SL text in the natural forms of the receptor language. such translation is
called idiomatic translation.
TL: Menurut Larson (1984:15)
Penerjemahan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu penerjemahan berdasarkan bentuk bahasa dan makna.
Penerjemahan berdasarkan bentuk berupaya mengikuti bentuk bahasa sumber dan jenis
penerjemahan ini dikenal sebagai penerjemahan harfiah.
Penerjemahan berdasarkan makna membutuhkan beberapa upaya untuk
mengomunikasikan makna dari teks bahasa sumber kedalam berbagai bentuk bahasa
sasaran yang lebih alamiah. Jenis penerjemahan yang demikian disebut penerjemahan idiomatik.
SL: According to Catford (1978: 21)
` Based on the extent, the types of translation are:
1)
Full translation, it is a types of translation in
which the entire SL text is reproduced by the TL text material.
2)
Partial translation, there are only some parts of
the SL text to be translated into the TL text.
TL: Menurut Catford (1978:21)
Jenis-jenis penerjemahan
berdasarkan banyaknya, antara lain:
1) Penerjemahan penuh, merupakan jenis terjemahan dimana seluruh teks bahasa sumber diproduksi
ulang ke dalam materi teks bahasa sasaran.
2) Penerjemahan sebagian, dimana hanya beberapa bagian dari teks bahasa sumber yang diterjemahkan
ke dalam teks bahasa sasaran.
SL: In terms of level, the types
of translation are:
1)
Total translation, the TL material replaces all
levels of the SL text.
2)
Restricted translation, it is the replacement of SL
textual material with equivalent TL material at only one level; whether at the
phonological level, graphological level, or at the level of grammar and lexis.
TL: Jenis-jenis penerjemahan
berdasarkan tingkatannya, antara
lain:
1)
Penerjemahan total, merupakan penerjemahan dimana
materi teks bahasa sasaran menggantikan semua level dari teks bahasa sumber.
2)
Penerjemahan terbatas, penerjemahan ini merupakan
penggantian teks materi bahasa sumber yang memiliki hanya satu tingkat kesepadanan
pada materi teks bahasa sasaran; apakah pada tingkat fonologi, grafologi, atau
tata bahasa dan kosa kata.
SL: In terms of rank, translation is divided into:
1)
Rank-bound translation, it means that the selection of
TL text equivalent is limited at only one rank, such as word-for-word
equivalemce, morpheme-for-morpheme equivalence, etc.
2)
Unbounded translation, it can move freely up and down
the rank-scale.
TL: Berdasarkan tingkatnya,
penerjemahan dibagi menjadi:
1)
Penerjemahan terikat, penerjemahan ini berarti bahwa
pemilihan kesepadanan teks bahasa sasaran terbatas hanya pada satu tingkat,
seperti kesepadanan kata demi kata, morfem demi morfem, dll.
2)
Penerjemahan tak terikat, penerjemahan ini dapat berubah
dengan bebas baik naik maupun turun dari skala tingkat.
SL: According to Brislin in
Choliludin (2007: 26-30)
Based on the purposes of translation:
TL: Menurut Brislin pada Choliludin (2007: 26-30)
Berdasarkan
tujuannya, penerjemahan dibagi menjadi:
1)
SL: Pragmatic translation: it refers to the translation of a message
with an interest in accuracy of the information that was meant to be conveyed
in the SL form and it is not conveyed with other aspects of the original
language version. Example: the translation of the information about repairing a
machine.
TL: Penerjemahan pragmatik:
penerjemahan ini merupakan suatu proses
menerjemahkan sebuah pesan dengan memperhatikan ketepatan informasi yang
disampaikan oleh bahasa sumber, bukan aspek-aspek kebahasaan lainnya pada
bahasa sumber. Contoh: terjemahan informasi tentang memperbaiki sebuah mesin.
2)
SL: Aesthetic-poetic
translation: it refers to translation in which the translator takes into
account the affect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic
form used by the original author, as well as any information in the message.
Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic doalogue,
and novel.
TL: Penerjemahan aestetik-poitik:
penerjemahan ini merupakan penerjemahan yang sangat memperhatikan aspek-aspek
perasaan, emosi, dan suasana dari bahasa sumber, bentuk estetis dipergunakan
oleh penulis asli, sebagaimana informasi yang berada dalam pesan. Contoh:
terjemahan sonata, sajak, bait kepahlawanan, dialog dramatis, dan novel.
3)
SL: Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural
context of the SL and TL versions. Translator have to be sensitive to the way
words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use
of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.
TL: Penerjemahan etnografik, tujuan penerjemahan etnografik adalah
menjelaskan konteks-konteks budaya dari bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Penerjemah harus peka terhadap kata-kata yang digunakan dan mengetahui
kata-kata yang cocok dengan kebudayaan pada bahasa sasaran. Contoh: penggunaan
kata ‘yes’ dengan ‘yeah’ di Amerika.
4)
SL: Linguistic translation: is concerned with equivalent meanings of
the constituent morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in
a computer program and translation mchine.
TL: Penerjemahan linguistik,
penerjemahan ini memfokuskan pada kesepadanan makna dari unsur pokok morfem dan
bentuk gramatikal bahasa sumber. Contoh: bahasa dalam program komputer dan
mesin penerjemahan.
SL: According to Jacobson in Leonardi (2000)
TL: Menurut
Jacobson pada Leonardi (2000)
· SL: Intralingual translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by
means of other signs of the same language. It happens within the same language
(monolingual).
TL: Penerjemahan Intralingual merupakan penerjemahan dimana tanda-tanda
verbal diterjemahkan melalui makna-makna dari tanda-tanda yang lain dalam
bahasa yang sama. Penerjemahan intralingual terjadi dalam satu bahasa yang sama
(monolingual).
SL: Interlingual
translation is the one which refers to different languages whether it is
bilingual or multilingual.
TL: Penerjemahan interlingual adalah satu-satunya penerjemahan yang
mengacu pada perbedaan bahasa apakah itu bahasa bilingual atau multingual.
SL: Intersemiotic
translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other
signs of non-verbal sign systems.
TL: Penerjemahan intersemiotik mengacu pada sebuah interpretasi
tanda-tanda verbal juga tanda-tanda lain dari sistem-sistem tanda non-verbal.